Friday, January 30, 2015

Partai Koalisi:Xanana Rombak Kabinet, Bukan Mundur

Partai Koalisi:Xanana Rombak Kabinet, Bukan Mundur
Tempo.co News Site  01-30 12:46

Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao (kiri) bersama Taur Matan Ruak (kanan). REUTERS/Lirio Da Fonseca

TEMPO.CO, Dili - Rencana Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao akan mundur dari jabatannya menjadi berita hangat di media lokal. Pasalnya Xanana kepada media lokal berbahasa Tetum membantah rencana pengunduran dirinya dengan menyebut berita itu rumor. Berita rencana mundurnya mantan panglima pasukan Falintil di masa Timor Leste di bawah pemerintahan Indonesia, ramai diberitakan di media internasional.

Partai pendukung Xanana, CNRT memastikan belum menerima surat pengunduran diri Xanana sebagai perdana menteri. Wakil Ketua Parlemen Nasional, Aderito Hugo menjelaskan, Xanana meminta anggota kabinetnya untuk mengajukan surat pengunduran diri. "Bukan Xanana yang mengundurkan diri. Seandainya Xanana yang mengundurkan diri, ceritanya akan lain," kata Aderito. (Baca:Xanana Mundur sebagai PM Timor Leste 1 Februari)

Sekretaris Jenderal Partai PD, Mariano Sabino menyatakan pihaknya akan tetap mendukung keputusan Xanana melakukan perombakan kabinet dan PD akan tetap mempertahankan Koalisinya dengan CNRT dan Frente Mudansa. Mariano Sabino juga menegaskan bahwa PD menolak Xanana Gusmao mundur dari jabatannya hingga masa jabatannya berakhir tahun 2017.

Berdasarkan konstitusi Timor Leste, ada dua mekanisme terkait dengan perubahan kabinet pemerintah. Mekanisme pertama, jika anggota kabinet yang mengundurkan diri, maka Partai koalisi yang terbentuk masih berlanjut. Xanana kemudian mengajukan lagi daftar anggota kabinet baru kepada Presiden Republik untuk disahkan dan dilantik. (Baca:Timor Leste Limbung, Xanana Usir 5 Hakim Portugal )

Mekanisme kedua, jika perdana menteri bersama anggotanya mundur dari kabinet, maka perdana menteri mengajukan pengunduran ke Presiden dan secara otomatis pemerintahan dibubarkan. Presiden akan menunggu nama baru dari Partai Mayoritas di parlemen untuk mengajukan nama perdana menteri baru.

Dalam situasi seperti ini, jika Partai CNRT, PD dan Frente Mudansa masih mempertahankan koalisi, maka partai koalisi ini harus melakukan dialog politik guna mengajukan nama perdana menteri baru beserta anggota-anggotanya untuk membentuk pemerintahan baru.

Namun, dalam situasi ini ada kemungkinan bisa terjadi koalisi baru untuk menjadi mayoritas di parlemen antara partai CNRT dengan 30 kursi dan PD dengan 8 kursi menjadi 38 kursi sehingga koalisi partai sudah menjadi 2/3 dari mayoritas anggota Parlemen. Ada juga kemungkian koalisi antara CNRT 30 kursi dengan Fretilin 27 kursi, sehingga total kursi menjadi 57 kursi.

Xanana pernah menyatakan untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada akhir 2013. Namun, pada pertengahan tahun 2014, melalui konferensi tingkat tinggi partai CNRT, para pimpinan partai CNRT meminta Xanana untuk tidak mengundurkan diri hingga masa jabatannya berakhir pada 2017.

CNRT memberikan wewenang penuh kepada Xanana untuk melakukan perombakan terhadap anggota kabinetnya. Dari Konferensi tersebut, Xanana menerima usulan dari partai dan menyatakan tidak akan mengundurkan diri dan akan melakukan perombakan kabinet.

DAVID HUGO (Dili)

Baca juga:
Temui Prabowo, Pengacara Komjen Budi: Jokowi Takut
Mangkir ke KPK, Budi Gunawan Dibela Istana
Rangkul Prabowo, Jokowi Diminta Ekstra Hati-hati
Bekas Sopir Taksi Ini Jadi Buron Paling Dicari FBI

Laman Asli
Like

No comments :

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SOPAN KAMI SEGAN